Suara lebah-lebah menggerung dengan kencangnya di pagi hari dan
dikumandangkanya adzan subuh membuat aku
terbangun dari tempat tidur, aku pun langsung pergi meninggalkan kamarku untuk
menggambil air wudhu dan dilanjutkan dengan shalat subuh berjama’ah di Masjid
Al-hakim. Pulang dari masjid aku segera bersiap-siap untuk berangkat ke bumi
perkemahan di Waduk sermo diKabupaten Kulon progo , aku bekemas-kemas apa saja
yang ketinggalan kemarin pada saat cheking dan dibawanya nanti , aku
diajakteman-teman aku sarapan pagi bersama ,setelah sarapan aku mandi dan
menyiapkan pakaian yang akan diapakai Pramuka yang lengkap untuk dipakai nanti
.
atribut pramuka aku pakai tidak lupa kain merah putih dan kolong yang terbuat
dari rotan pun tidak lupa aku untuk memakainya, setelah semua rapih aku
bergegas membawa barang-barang yang akan
dibawa yang sudah disiapakan terlebih dahulu untuk aku bawa di lapangan Sekolah
dan sebelum meninggalakn kamar aku membaca bismillahirrahmanirrahim agar apa
yang aku kerjakan nanti mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Sesampai di halam sekolah aku bertemu
dengan teman-teman satu sangga ada andi,arkhas,labib,fahri dan rifqi, kita langsung
mengemas kedalam dua tas yang diperintahkan untuk membawa dua tas per sangga,
tetapi tas tersebut tidak cukup “wahh.. gimana ini” kata fahri, teman yang lain
pun menjawabnya “tidak papa kita membawanya dengan kantong kresek nanti pas
jalan bhakti membawa bergantian” setelah siap semua kita ber-6 langsung menuju
tempat registrasi barang-barang bawaan
yang akan dibawa nanti jalan bhakti, diantaranya membawa HP 2 per sangga,
membawa tas ransel 2, tidak boleh membawa barang yang haram.
Setelah
registrasi dan semua sudah siap kita menuju ke lapangan untuk upacara kecil dan
mendengarkan amanat dari kepala sekolah. Acara demi acara upacara terlaksanakan
dan selesai. Kita mengobrol-ngobrol sambil menunggu truk yang akan mengangkut
peserta maha bhakti ke Kulon progo di bumi perkemahan. Tidak lama kemudian satu
per satu truk datang dan menuju kelapangan, dan tidak disangka aku dan
teman-teman terkejut bahwa truk yang dipakai nanti adalah truk Polisi. “Pasti
nanti kalau sudah didalam akan terasa panas
sumpeg”. Kata arkhas. satu truk menampung empat sangga. Langsung aku langsung
menaiki truk tersebut diikuti teman sesangga ku, sesampai didalam truk bener
kata si arkhas tadi bahkan melebihi, hawanya panas, bau tidak enak bahkan
hampir tidak ada oksigen.
Truk demi truk bergegeas
meninggalkan sekolah dan menuju tujuannya di waduk sermo Kulon progo. Tidak
disadarinya karena aku tertidur saat perjalanan sampailah di lapangan yang
kira-kira 3 km kita dan sangga yang lain berjalan menuju ke Bumi perkemahan atau
jalan bhakti. Sesampai dilapangan sangga per sangga sudah meninggalkan lapangan
aku dan teman sangga ku mulai jalan melawati jalanan yang menanjak dan disetiap
perjalan terdapat pos-pos. matahari tepat berada diatas kepala hari pun
semakin panas, kita pun mulai lelah kehabisan tenaga. Ditengah-tengah
perjalanan sanggaku banyak istirahat, dan air mineral punya sanggaku juga habis
mau gak mau rasa haus tersebut harus ditahan sesampai di Bumi
perkemahan. Tidak terasa pos demi pos telah kita jalani. “Sebentar lagi sampai
di Bumi perkemahan”. Kata; nino, salah satu sangker. Sangker itu sebutan sangga
kerja. Semua kegiatan-kegiatan selama masa Maha bhakti sangkerlah yang
mengerjakannya.
Tidak lama kemudian diatas
sana bumi perkemahan pun mulai terlihat oleh kedua mata ku dan teman lainnya,
kita merasa sangat senang. Sebelum mendirikan tenda setiap sangga dikasih
peralatan yang akan dibuat tenda nantinya. Setelah mendapatkan alat-alat
tersebut kita satu sangga segera mendirikan Tenda sebagai tempat berteduh nanti.
Cukup lama mendirikan akhirnya berdiri juga yah.. “HUHH..Capeknya!!” kata si fahri.
aku dan teman lainnya langsung
bergegas mengambil air wudhu dan lamgsung melaksanakan kewajiban shalat
dhuhur.selanjutnya kita makan siang di tenda yang telah dibawa dari rumah
masing-masing, dan dilanjutkan dengan istirahat. Aku dan teman lainnya tertidur
karena merasa sangat capek dan lemas tidak disadarnya aku terbangun dan diikuti
teman lainnya dan bersiap-siap menggunakan seragam pramuka rapih, untuk
melaksanakn apel sore di Lapangan Bumi perkemahan.
Matahari pun mulai terbenam, “ayo
kita ke pendopo mengambil air wudhu dan shalat berjama’ah” .kata arkhas.
Labib pun menjawabnya, “ayo.. kita pentingkan shalat berjamaah kegiatanya
ditinggal dulu aja”. Setelah selesai
kita membuat makan malam ba’da maghrib karena habis isya nanti akan ada PTA
(Pelantiakan Tamu Ambalan). Setelah
shalat isya aku dan teman lainya langsung bersiap-siap mengunakan seragam
pramuka lengkap tidak lupa taser pun dikenakan.
pukul 20.00 WIB semua tamu
ambalan pun berkumpul di lapangan bumi perkemahan, tidak lama kemudian PA
alibasyah pramuka pun langsung menghentakan suara keras kepada kita. Kemudian
alumni pun mulai angkat bicara satu demi
satu alumni mengatakan kesalahan-kesalahan yang dilakukan kepada tamu
ambalanya termasuk aku. Aku pun hanya bisa terdiam karena kalau ngomong pasti
disalahkan oleh sangker maupun alumni. Tidak disadari akhirnya PTA pun selesai
dengan renungan malam sebagai penutupnya.
Jam 4.30 WIB hawanya yang
dingin aku dan teman-teman pun dibangunkan oleh sangker untuk melaksanakan
sahalat shubuh bejamaah di lapangan Bumi perkemahan. Pulang dari lapangan kita
langsung membuat makan pagi atau yang biasa disebut nananina. Pagi yang cerah
matahari seakan-akan menghiasi dunia dengan sinarnya. Semua sangga mengikuti
lomba-lomba yang yang dibuat oleh sangker dan panitia. Aku dan labib mengikuti
kompas,futsal,dan tal
malam yang ditungggu-tunggu,
akhirnya panah yang ditembakan oleh PA ratnaningsih menuju sasaranya dan api pun
langsung membesar yang disebut Api unggun. Di malam itulah finalis-finalis FKR
tampil di saat api unggun dan ada sambutan dari sesepuh api unggun. Setelah
selesai semua sangga kembali ke tenda masing-masing untuk istirahat aku pun
terlelap dengan begitu cepat dan tidak disadarkan ternyata sudah pagi. Aku dan
teman yang lain ber packinng-packing untuk meninggalkan Bumi perkemahan untuk
pulang ke rumah.
Apel pagi pun dilaksanakan
sebelum meninggalkan Bumi perkemahan dilanjut dengan upacara lepas taser, setelah
upacara selesai aku dan teman yang lain menunngu jemputan truk untuk kembali ke
sekolah. Truk pun datang aku segera menaiki truk tersebut. Truk segera berjalan
meningalkan Bumi perkemahan waduk semo Kulon progo. Aku pun seperti berangkat
tidak disadarinya aku terlelap tertidur. Aku pun dibangunkan oleh andi “gus..
bangun uda sampai di sekolah”, aku pun langsung terbangun dan segera kembali ke
Asrama.
Thursday, April 25, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment