Thursday, April 25, 2013

MAHA BHAKTI

         Suara lebah-lebah menggerung dengan kencangnya di pagi hari dan dikumandangkanya adzan subuh  membuat aku terbangun dari tempat tidur, aku pun langsung pergi meninggalkan kamarku untuk menggambil air wudhu dan dilanjutkan dengan shalat subuh berjama’ah di Masjid Al-hakim. Pulang dari masjid aku segera bersiap-siap untuk berangkat ke bumi perkemahan di Waduk sermo diKabupaten Kulon progo , aku bekemas-kemas apa saja yang ketinggalan kemarin pada saat cheking dan dibawanya nanti , aku diajakteman-teman aku sarapan pagi bersama ,setelah sarapan aku mandi dan menyiapkan pakaian yang akan diapakai Pramuka yang lengkap untuk dipakai nanti .
atribut pramuka aku pakai tidak lupa kain merah putih dan kolong yang terbuat dari rotan pun tidak lupa aku untuk memakainya, setelah semua rapih aku bergegas membawa barang-barang  yang akan dibawa yang sudah disiapakan terlebih dahulu untuk aku bawa di lapangan Sekolah dan sebelum meninggalakn kamar aku membaca bismillahirrahmanirrahim agar apa yang aku kerjakan nanti mendapatkan ridho dari Allah SWT.
            Sesampai di halam sekolah aku bertemu dengan teman-teman satu sangga ada andi,arkhas,labib,fahri dan rifqi, kita langsung mengemas kedalam dua tas yang diperintahkan untuk membawa dua tas per sangga, tetapi tas tersebut tidak cukup “wahh.. gimana ini” kata fahri, teman yang lain pun menjawabnya “tidak papa kita membawanya dengan kantong kresek nanti pas jalan bhakti membawa bergantian” setelah siap semua kita ber-6 langsung menuju tempat registrasi barang-barang  bawaan yang akan dibawa nanti jalan bhakti, diantaranya membawa HP 2 per sangga, membawa tas ransel 2, tidak boleh membawa barang yang haram.        
            Setelah registrasi dan semua sudah siap kita menuju ke lapangan untuk upacara kecil dan mendengarkan amanat dari kepala sekolah. Acara demi acara upacara terlaksanakan dan selesai. Kita mengobrol-ngobrol sambil menunggu truk yang akan mengangkut peserta maha bhakti ke Kulon progo di bumi perkemahan. Tidak lama kemudian satu per satu truk datang dan menuju kelapangan, dan tidak disangka aku dan teman-teman terkejut bahwa truk yang dipakai nanti adalah truk Polisi. “Pasti nanti kalau sudah  didalam akan terasa panas sumpeg”. Kata arkhas. satu truk menampung empat sangga. Langsung aku langsung menaiki truk tersebut diikuti teman sesangga ku, sesampai didalam truk bener kata si arkhas tadi bahkan melebihi, hawanya panas, bau tidak enak bahkan hampir tidak ada oksigen.
           

Truk demi truk bergegeas meninggalkan sekolah dan menuju tujuannya di waduk sermo Kulon progo. Tidak disadarinya karena aku tertidur saat perjalanan sampailah di lapangan yang kira-kira 3 km kita dan sangga yang lain berjalan menuju ke Bumi perkemahan atau jalan bhakti. Sesampai dilapangan sangga per sangga sudah meninggalkan lapangan aku dan teman sangga ku mulai jalan melawati jalanan yang menanjak dan disetiap perjalan terdapat pos-pos.           matahari tepat berada diatas kepala hari pun semakin panas, kita pun mulai lelah kehabisan tenaga. Ditengah-tengah perjalanan sanggaku banyak istirahat, dan air mineral punya sanggaku juga habis mau gak mau rasa haus tersebut harus ditahan sesampai di Bumi perkemahan. Tidak terasa pos demi pos telah kita jalani. “Sebentar lagi sampai di Bumi perkemahan”. Kata; nino, salah satu sangker. Sangker itu sebutan sangga kerja. Semua kegiatan-kegiatan selama masa Maha bhakti sangkerlah yang mengerjakannya.
            Tidak lama kemudian diatas sana bumi perkemahan pun mulai terlihat oleh kedua mata ku dan teman lainnya, kita merasa sangat senang. Sebelum mendirikan tenda setiap sangga dikasih peralatan yang akan dibuat tenda nantinya. Setelah mendapatkan alat-alat tersebut kita satu sangga segera mendirikan Tenda sebagai tempat berteduh nanti. Cukup lama mendirikan akhirnya berdiri juga yah.. “HUHH..Capeknya!!” kata si fahri.
            aku dan teman lainnya langsung bergegas mengambil air wudhu dan lamgsung melaksanakan kewajiban shalat dhuhur.selanjutnya kita makan siang di tenda yang telah dibawa dari rumah masing-masing, dan dilanjutkan dengan istirahat. Aku dan teman lainnya tertidur karena merasa sangat capek dan lemas tidak disadarnya aku terbangun dan diikuti teman lainnya dan bersiap-siap menggunakan seragam pramuka rapih, untuk melaksanakn apel sore di Lapangan Bumi perkemahan.
            Matahari pun mulai terbenam, “ayo kita ke pendopo mengambil air wudhu dan shalat berjama’ah” .kata arkhas.
Labib pun menjawabnya, “ayo.. kita pentingkan shalat berjamaah kegiatanya ditinggal dulu aja”.  Setelah selesai kita membuat makan malam ba’da maghrib karena habis isya nanti akan ada PTA (Pelantiakan Tamu Ambalan).  Setelah shalat isya aku dan teman lainya langsung bersiap-siap mengunakan seragam pramuka lengkap tidak lupa taser pun dikenakan.
            pukul 20.00 WIB semua tamu ambalan pun berkumpul di lapangan bumi perkemahan, tidak lama kemudian PA alibasyah pramuka pun langsung  menghentakan suara keras kepada kita. Kemudian alumni pun mulai angkat bicara satu demi  satu alumni mengatakan kesalahan-kesalahan yang dilakukan kepada tamu ambalanya termasuk aku. Aku pun hanya bisa terdiam karena kalau ngomong pasti disalahkan oleh sangker maupun alumni. Tidak disadari akhirnya PTA pun selesai dengan renungan malam sebagai penutupnya.
            Jam 4.30 WIB hawanya yang dingin aku dan teman-teman pun dibangunkan oleh sangker untuk melaksanakan sahalat shubuh bejamaah di lapangan Bumi perkemahan. Pulang dari lapangan kita langsung membuat makan pagi atau yang biasa disebut nananina. Pagi yang cerah matahari seakan-akan menghiasi dunia dengan sinarnya. Semua sangga mengikuti lomba-lomba yang yang dibuat oleh sangker dan panitia. Aku dan labib mengikuti kompas,futsal,dan tal
            malam yang ditungggu-tunggu, akhirnya panah yang ditembakan oleh PA ratnaningsih menuju sasaranya dan api pun langsung membesar yang disebut Api unggun. Di malam itulah finalis-finalis FKR tampil di saat api unggun dan ada sambutan dari sesepuh api unggun. Setelah selesai semua sangga kembali ke tenda masing-masing untuk istirahat aku pun terlelap dengan begitu cepat dan tidak disadarkan ternyata sudah pagi. Aku dan teman yang lain ber packinng-packing untuk meninggalkan Bumi perkemahan untuk pulang ke rumah.
            Apel pagi pun dilaksanakan sebelum meninggalkan Bumi perkemahan dilanjut dengan upacara lepas taser, setelah upacara selesai aku dan teman yang lain menunngu jemputan truk untuk kembali ke sekolah. Truk pun datang aku segera menaiki truk tersebut. Truk segera berjalan meningalkan Bumi perkemahan waduk semo Kulon progo. Aku pun seperti berangkat tidak disadarinya aku terlelap tertidur. Aku pun dibangunkan oleh andi “gus.. bangun uda sampai di sekolah”, aku pun langsung terbangun dan segera kembali ke Asrama.

0 comments:

Post a Comment